Keindahan
adalah segala sesuatu yang mempesona manusia melalui panca indra maupun melalui
perasaan atau felling. Keindahan
sendiri menurut saya dikategorikan menjadi dua golongan yaitu: keindahan
materi/fisik dan keindahan non materi/psikis. Keindahan materi adalah segala
sesuatu yang mempesona manusia yang dapat ditangkap oleh panca indra manusia,
meliputi keindahan alam, keindahan yang bersumber dari seni baik itu seni
musik, rupa, tari, ukir, pahat, lukis dan sebagainya. Sedangkan keindahan non
materi/psikis merupakan keindahan yang berasal dari akhlak, prilaku dan moral.
Seperti kejujuran, kerendahan hati, ramah, dan lain-lain.
Untuk
menciptakan manusia yang indah, saya memiliki program yang saya singkat dengan kata
“APEL MERAH”. Yaitu:
“A”malakan
dari hal yang dekat dan kecil. Makasudnya adalah kita harus memulai melakukan
usaha untuk memperoleh dari hal-hal yang mudah dulu seperti di lingkungan rumah
dan kampus kita membuang sampah pada tempatnya, senyum-salam-sapa saat bertemu
dengan orang, tidak mencoret-coret falilitas publik. Dan lain sebagainya.
“P”raktikan
sekarang. Kita tidak usah menunggu nanti-nanti segala perbuatan baik. Karena
perbuatan baik itu seharusnya segera dilaksanakan, jika ditunda-tunda maka
nanti ada kemungkinan nanti akan bentrok dengan hal yang lain ataupun semangat
untuk berbuat baik kita luntur. Ini tidak boleh terjadi, maka ketika kita
memiliki niatan baik, segera lakukan.
“E”fektif
dan efisien. Dalam menggunakan sesuatu kita mesti efektif dan efisien. Seperti
menggunakan waktu,ruang, dan tenaga. Kita tidak boleh membuang-buang waktu
untuk hal-hal yang tidak perlu. Kita juga harus menempatkan sesuatu secara
efektif dan efisein, maksudnya jangan sembarangan meletakkan barang. Begitupun tenaga,
tenaga harus diperuntukan untuk hal-hal yang bermanfaat. Berolahraga juga
merupakan salah satu bentuk keindahan fisik dan non fisik yang sangat berguna.
“L”ihat
lingkungan. Jangan buta terhadap lingkungan, jika ada sampah di sekitar
lingkungan kita berada maka segeralah kita mengambil dan membuangnya pada
tempatnya. Jika bertemu orang berlaku sopan santunlah, jika tahu teman sedang
kesusahan bantulah sebisanya. Apabila ada hutan
yang gundul, canangkanlah reboisasi, jika ada lingkungan kumuh canangkalah
program pemberantasan kemiskinan. Melihat lingkungan berarti kita bersiap untuk
bergerak dan membuatnya lebih indah.
“M”enunjukkan
diri yang baik. Bukan untuk di sombingkan, tetapi untuk dijadikan teladan untuk
lingkungan adalah sangat boleh kita menunjukkan kebaikan. Tapi ingat
menunjukkan dengan jalan yang baik jangan samapi menunjukkan kebaikan sehingga
menjadi sebuah riya. Berpenampilan yang rapih tidak urak-urakan akan
menyenangkan orang yang melihatnya, berakhlak baik juga akan menyenangkan hati
orang di sekitarnya. Karena berpenampilan rapih dan berakhlak baik adalah
bentuk keindahan fisik dan nonfisik.
“E”mpati
terhadap sesama. Memang sulit untuk menumbuhkan rasa empati. Kita mesti belajar
untuk berlaku empati. Dengan empati maka di dalam lingkungan itu akan terjadi
sebuah hubungan yang baik, saling menolong, saling mengerti dengan toleransi
yang tinggi sehingga perpecahan akan mudah untuk dihindari.
“R”amah.
Ramah dalam bersikap akan membuat orang lain senang berada dii samping kita.
“A”gar
tercipta keindahan, seimbangkan keindahan fisik dan non fisik. Keseimbangan ini
sangat diperlukan, karena jika kita hanya mementingkan keindahan fisik maka
keindahan itu bisa menghasilkan keindahan yang tak bermoral. Jadi antara
keindahan fisik dan nonfisik harus seimbang dan selaras.
“H”ati.
Hati merupakan segumpal daging yang apabila indah maka indahlah semua badannya,
apa bila busuk maka busuklah semua badanya. Pusat keindahan yang sesuai akhlak
dan moral adalah bersumber dari hati. Hati kita akan selalu condong kepada
keindahan yang hakiki, maka janganlah membohongi hati kita.
0 komentar:
Posting Komentar